Kamis, 15 Maret 2012

Tukang Cukur dan Konsumen

Seorang tukang cukur dan konsumennya asyik ngobrol, mereka membicarakan banyak hal dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. si tukang cukur bilang, "Saya tidak percaya Tuhan itu ada."

Coba Anda perhatikan di jalanan, jika Tuhan itu ada, adakah yang sakit? Adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tetapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat, kemudian si konsumen pun pergi. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu, dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker istilah Jawanya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya tidak ada tukang cukur."

Si tukang cukur tidak terima,"Kamu kok bisa bilang begitu?" "Saya di sini dan saya tukang cukur. Barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen. "tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana," si konsumen membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui. "itulah masalah utamanya! Sama dengan Tuhan, Tuhan itu juga ada! Tetapi apa yang terjadi? Orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya. Oleh karena itu, banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini." Si tukang cukur terbengong!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar