Kamis, 15 Maret 2012

Segelas susu

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari mejual asongan dari pintu ke pintu sangat lapar. Dia hanya menemukan beberapa sen uang di kantongnya. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari sebuah rumah. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat wanita muda membuka pintu rumah, anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar. Oleh karena itu ia membawakan segelas susu yang besar. anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "Berapa saya harus membayar untuk segelas susu yang besar ini?" Wanita itu lalu menjawab, "Kamu tidak perlu membayar apapun, kami diajari untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan yang kita lakukan." Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata, "Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada Anda."
Bertahun-tahun kemudian, wanita tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, di mana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Nama dokter itu adalah Dr. Steven.
Dr. Steven dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. PAda saat ia mendengar nama kota asa si wanita tersebut, terbesit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Steven Segera ia bangkit dan menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian dinas kedokteran ia menemui si wanita itu, dan langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang.
Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang akhirnya diperoleh kemenangan, wanita itu sembuh!
Dr. Steven memnita bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya. Dr. Steven melihatnya, dan ia menuliskan seuatu pada pojok atas lembar tagihan , kemudian mengirimnya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus diangsur seumur hidupnya. Tetapi, ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Pada pojok atas lembar tagihan tersebut terdapat tulisan yang berbunyi, "Telah dibayar lunas dengan segelas susu yang besar!"

Ingat-ingatlah perbuatan baik yang pernah dilakukan orang lain kepada kita, tetapi jangan pernah mengingat-ingat perbuatan yang pernah kita lakukan..
Gbu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar